Rabu, 18 Mei 2011

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


       Kali ini saya akan mencoba membahas tentang salah satu peralatan diagnostik yang canggih dan mutakhir. Kita harus berterimakasih kepada para fisika kuantum, karena alat ini menggunakan prinsip fisika kuantum. Alat tersebut adalah MRI.


        MRI( Magnetic Resonance Imaging ) adalah alat diagnostik modern untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh pasien dengan menggunakan medan magnet yang besar (biasanya sampai 1,5 Tesla) dan gelombang frekuensi radio.Keuntungan menggunakan MRI dibandingkan alat diagnostik lainnya adalah tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif.



        Selama pemeriksan, MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran (imaging) yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.Berikut ini akan dijelaskan cara kerja MRI :
1. Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselaraskan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi.

2. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.

3. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditangkap oleh tabung yang mengelilingi pasien.

4. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar.



       Salah satu kelebihan MRI adalah tidak berbahaya kepada orang yang sakit dibanding dengan CT scans “computed axial tomography” yang menggunakan aksial tomografi komputer yang melibatkan  radiasi ion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi yang tidak mengion (non-ionizing) dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.         

       Sebagai contoh prinsip kerja dari MRI, proton yang ada di kepala pasien di tempatkan dalam medan magnet kemudian dipancarkan gelombang radio RF (Radio Frekuensi). Gelombang-gelombang tersebut diterima dan dipancarkan oleh molekul-molekul yang ada di kepala pasien sehingga bisa didapatkan sinyal-sinyal listrik yang kemudian dapat diproses dengan komputer sehingga terbentuk gambar yang jelas di monitor TV.Peralatan MRI dapat memberikan gambar yang cukup jelas pada organ-organ tubuh manusia seperti kepala dan tulang belakang, dada, perut, pinggul dan juga gambaran pembuluh darah dalam tiga dimensi. 


Daftar Pustaka : 

  • http://elektromedik.blogspot.com/2010/01/mri-platforms.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Pencitraan_resonansi_magnetik
  • http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=72
  • http://novaliaprasetyoviantri.students-blog.undip.ac.id/2009/12/12/tugas-imaging-diagnosis/
  • http://www.fas.org/irp/imint/docs/rst/Intro/Part2_26c.html       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar